Wednesday, November 2, 2016

Sunday Service: "Spiritual Gifts and Spiritual Maturity" - Pdt. Souw Suharwan - 30102016

1 Korintus 14
Sebuah organisasi bila tidak ada koordinasi dan komunikasi, tujuan yang baik pun bisa menjadi runyam karena tidak efficient dan effective.

Sambungan dari pasal 12 sebenarnya langsung kepada pasal 14. Namun kenapa paulus selipkan pasal 13 yang bertemakan kasih? Karena paulus ingin mengingatkan kembali betapa pentingnya kasih dalam sebuah organisasi untuk bisa berjalan dengan baik.

Paulus disini menekankan kepada jemaat Korintus untuk mengejar karunia-karunia Roh terutama karunia bernubuat karena karunia tersebut untuk membangun jemaat dan bukan untuk dirinya saja. (ayat 2-5)

"Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia. Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur. Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat. Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun."

Contoh: Karunia bahasa Roh seharusnya diucapkan secara bergiliran dan diterjemahkan maka akan membangun jemaat. Namun yang terjadi adalah kekacauan karena dipakai secara berbarengan karena banyak yang menyalahgunakan bahasa Roh untuk saling menonjolkan diri karena merasa diri lebih rohani dari yang lain karena mempunyai karunia tersebut. (ayat 27)

"Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya"

Orang yang menggunakan karunianya berdasarkan dan bermotivasikan kasih merupakan orang yang dewasa rohaninya. Karunia dipergunakan untuk kepentingan bersama bukan untuk diri sendiri atau untuk menaikan ego seseorang. Ketika karunia tidak dipergunakan secara baik dan benar maka bukan menjadi berkat bagi jemaat, malah menimbulkan kekacauan dan menjadi batu sandungan.

Gereja hadir untuk menjadi berkat bagi masyarakat disekitarnya. 

Orang yang dewasa rohani menggunakan karunia rohaninya untuk melayani orang lain.Tiap-tiap orang harus mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan. Persembahan yang berupa apakah? Persembahan yang beragam yang sesuai dengan karunia-karunia yang diberikan Tuhan kepada mereka.  (ayat 26)

"Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun."


2 Korintus 8-9 - Jemaat Korintus merupakan jemaat yang kaya, baik dalam karunia rohani maupun harta benda. Pada saat itu Yerusalem sedang berada dalam kesulitan karena tekanan. Dan jemaat Korintus seharusnya mengumpulkan persembahan untuk Yerusalem, namun Paulus melihat setelah satu tahunpun persembahan itu tidak terkumpul. Dan Paulus mengingatkan mereka untuk melihat jemaat Makedonia yang walau jemaatnya lebih miskin dari mereka, tetap mempersembahkan dari apa yang mereka mampu berikan.

Begitupun kita sebagai jemaat, sudahkah kita melakukan tugas kita dalam meluaskan kerajaan Allah? Kita dapat mempersembahkan dalam bentuk doa, daya ataupun dana. Ladang begitu luas namun pekerja sedikit. 

No comments:

Post a Comment