Friday, June 16, 2017

Midweek Devotion: "Roh Kudus: Allah Diam di Dalam Kita" - GI Natanael Pratama - 07062017

Roma 8:1-17

Apa maksudnya Roh diam dalam diri kita?



1. Roh memberikan kehidupan (Ayat 1-13)


Roh Kudus pasti memberikan kemerdekaan yang sejati. Maka kita harus hidup dipimpin oleh roh bukan karena daging. Roh kudus menjamin hidup kita milik Allah. Teruslah belajar mematikan dosa yang ada dalam diri kita. Ketika hidup seperti apa yang dimaui oleh Roh, kita akan hidup yang benar-benar hidup.

Galatia 5 : 24 – 6 : 2
(24) Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.(25) Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,(26) dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.(6:1) Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.(6:2) Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.
Kalau ada orang lain yang melakukan pelanggaran, maka pimpinlah ke jalan yg benar (ayat 2). Roh Kudus akan membuat kita bergerak, hidup dengan aktif, bukan pasif. Ketika melihat yang tidak benar, Roh akan memimpin kita dengan lemah lembut untuk menegur dan membawa mereka kepada kebenaran.



Efesus 4: 26 - 32
(26) Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
(27) dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
(28) Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.
(29) Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
(30) Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
(31) Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
(32) Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.


Hiduplah di dalam Roh. Inilah kehidupan yang menyukakan Roh:

- yang tadinya suka marah, padamkanlah amarahmu sebelum matahari terbenam dan jangan memberikan kesempatan kepada iblis
- yang tadinya mencuri, bekerja keras dengan tanganmu, dan saat mendapatkan hasilnya, memberkati orang lain
- yang tadinya tidak bisa mengendalikan mulut (berkata kotor, gosip), ganti dengan perkataan yang baik, yang membangun orang lain.


Ketika Roh memberi hidup yang memerdekan, maka hidup kita bisa menghidupkan orang lain karena Roh memberi hidup kepada kita. Roh itu aktif, kalau kita tidak melakukan, kita malah mematikan Roh Kudus.




2. Roh yang menjadikan kita anak Allah (Ayat 14-17)


Kita diadopsi menjadi anak-anak Allah. Kita adalah keturunan Abraham secara rohani. Yesus menyebut Allah sebagai Bapa. Kita dapat menyebut Allah, Bapa. Relasi yang begitu dekat seperti Ayah dan Anak, seperti Allah dengan Bapa. Dalam Kitab Roma dikatakan “Engkau bukan lagi hamba dosa, tetapi hamba kebenaran, terlebih kita disebut anak Bapa.”


Roma 8: 26-27
(26) Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
(27) Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.

Roh membantu kita berdoa ketika banyak keluhan dan penderitaan yang dialami selama kita menanti kedatangan Tuhan. Sama seperti peristiwa Yesus bergumul di Taman Getsemani. Ketika ada pergumulan yang begitu dalam dan terucap “biar kehendak Tuhan yang terjadi”, Roh Kudus membantu kita berdoa.


Yohanes 14 : 16 “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, “

Roh Kudus menyertai kita supaya kita bisa mengalami Bapa yang sesungguhnya dalam Kristus.

Kalau Roh Kudus betul diam di dalam diri kita, hiduplah seturut dengan apa yang Dia mau, di situlah kemerdekaan hidup yang sejati. Kalau Roh Kudus diam di dalam diri kita, maka sampai Tuhan memanggil kita, kita bisa berelasi dekat dengan Bapa dan sampai pada waktunya Dia akan mewariskan kepada kita kekayaan surga yang tidak bisa diambil ngengat dan karat.



Pertanyaannya apakah hidup kita dekat kepada Bapa? Mari terus mendekat dan membiarkan hidup kita dipimpin oleh Roh.

Thursday, June 15, 2017

Sunday Service: “The Power of Pentacost” - Pdt Jeffrey Siauw – 04062017




Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 4: 23 – 31
(23) Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka.
(24) Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: "Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.
(25) Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?
(26) Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya.
(27) Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi,
(28) untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu.
(29) Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.
(30) Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus."
(31) Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.


Pentakosta:
Makna bagi orang Yahudi: Hari Raya 50 hari setelah musim menuai
Makna bagi orang Kristen: 50 hari setelah Yesus bangkit (Yesus bangkit tepat pada musim menuai)

Allah memilih hari yang ramai itu untuk mencurahkan Roh Kudus.
Yesus bilang ke para murid untuk tidak memberitakan Injil dulu, menunggu Roh Kudus dicurahkan atas mereka terlebih dahulu.
KeKristenan dimulai saat Pentakosta


Apakah Pentakosta relevan dengan jaman sekarang?
Apakah teladan hidup jemaat mula-mula (berkumpul, belajar Firman, bersaksi) harus kita ikuti di jaman ini?
Pentakosta masih relevan dan cara hidup jemaat mula-mula harus kita ikuti


Kisah Para Rasul 4 : 23 – 31 merupakan doa jemaat yang masih relevan dengan saat ini. Doa dan jawaban doa yang mereka harapkan masih relevan dengan jaman ini.


  1. Situasi yang membuat mereka berdoa
    Ayat 23: Petrus dan Yohanes baru keluar dari penjara. Pada ayat yang ke 18 “Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. “, mereka diancam untuk tidak lagi berbicara dan mengajar dalam nama Yesus. Satu minggu kemudian, Stefanus dibunuh. Oleh karena itu mereka berdoa kepada Tuhan. Mereka sadar akan hati mereka yang takut, takut lari dari panggilan Tuhan. Oleh karena itu, mereka meminta keberanian dari Tuhan.
    Saat ini orang Kristen juga masih mengalami penganiayaan. Saat ini di saat kita sedang beribadah, 50-70 ribu orang sedang disiksa di Korea Utara. Di US, orang tua yang tidak setuju anak mereka transgender, anak tersebut akan diambil dari orang tuanya. Kasus Pak Ahok merupakan WAKE UP CALL >> BANGUN !!
    Seringkali kita hanya pelayanan ke dalam saja, banyak habisin waktu di gereja saja dan penginjilan menjadi semakin sempit. Kita egois. Seharusnya kita ke luar, beritakan Firman!


  1. Siapa yang berdoa?
    Siapa teman-teman Petrus dan Yohanes? Teman-teman dalam bahasa Inggris disebutkan “their own”, bukan hanya para Rasul, tetapi juga jemaat biasa, keluarga mereka. John Piper mengatakan tidak perlu menjadi Rasul untuk memberitakan Firman.



  2. Isi doa : Ayat 24 – 30
    Dari 7 ayat, 5 ayat berisi tentang siapa Tuhan.
    - Ayat 24 – 28 disebutkan siapa Tuhan. Ketika berdoa, kita perlu menyebutkan siapa Allah supaya kita sadar, siapa Allah dan apa yang Allah lakukan. Dia hal yang dikatakan tentang Tuhan:
    a. Ayat 24 “Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. “ Tuhan menciptakan semua orang termasuk imam kepada, orang Farisi, dan lain-lain. Tuhan sanggup meremukkan. Ada kesadaran akan siapa Allah dan siapa manusia.
    b. Ayat 25 – 28 “Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya. Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi, untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu. “
    Tuhan dapat menggagalkan apapun. Dalam Mazmur 2 : 4 Tuhan tertawa melihat tingkah mereka yang mau melawan Tuhan. Tuhan sudah menentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak Tuhan, sama seperti peristiwa Yesus disalib, orang-orang mereka-rekakan yang jahat, tetapi Tuhan memakainya untuk kebaikan,
    *Mengapa kita tidak percaya kepada Allah?
    - Mereka meminta kekuatan untuk memberitakan Firman dan Tuhan mengulurkan tanganNya untuk menyembuhkan orang.
    Mukjizat dipakai Allah sebagai pernyataan kuasa Allah untuk mendampingi / meneguhkan Firman. Kuasa Allah untuk menyelamatkan adalah melalui Firman-Nya. Orang percaya bukan karena mukjizat, tetapi karena Firman, karena Injil yang diberitakan. Pada orang yang keras, Tuhan memberikan tanda dan mukjijat baru memberitakan Firman. Mengapa? Bukan untuk memuaskan hasrat orang banyak untuk disembuhkan, tetapi supaya nama Yesus ditinggikan dan diberitakan.



  3. Jawaban Doa
    (31) Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.

    Jawaban doa mereka mirip dengan momen Pentakosta :
    - Mereka berdoa ketika Roh Kudus memberikan jawaban yang luar biasa
    - Mereka semua penuh dengan Roh Kudus
    - Goyanglah tempat mereka berkumpul
    - Memberitakan Firman dengan berani
    * Ada demonstrasi kuasa Allah pada keempat point di atas. Bandingkan dengan momen Pentakosta di Kisah Para Rasul 2


Pentakosta bukan hanya satu kali untuk selamanya. Gereja butuh hal ini lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi. Minta kekuatan kepada Tuhan untuk bertahan.


Midweek Devotion: "Christian Faith: Walk By Faith Not By Sight" - Pdt Budhiono Lie - 14062017


Bacaan Alkitab: Ibrani 11:1 – 3
(1) Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
(2) Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.
(3) Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.





Mengapa banyak orang Kristen menjadi kecewa dan meninggalkan gereja dan Tuhan?
Tidak tahan penderitaan
Pasal 10: Pokok permasalahannya adalah penderitaan yang terus menerus. Di awal mengalami penderitaan, mereka dapat bersukacita, tapi ini terus menerus.
Pasal 11: Penulis kitab Ibrani memakai teladan iman dari tokoh-tokoh Perjanjian Lama
Pasal 12: Penilis kitab Ibrani memakai teladan iman dari Kristus yang mengalami penderitaan dan menjelaskan arti dari kasih Bapa.




Iman bagaimana yang dipunyai oleh tokoh-tokoh Perjanjian Lama?
  1. Iman adalah dasar (hypostasis) dari segala yang kita harapkan
    - Ibrani 1: 3a “Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud (hakekat) Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan.
    Kata “gambar wujud” menggunakan kata hypostasis. Iman berarti gambar wujud (hakekat).

    - Ibrani 3: 14 “Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula
    Kata “keyakinan” menggunakan kata hypostasis. Iman berarti keyakinan.


    1. Iman sebagai realitas yang paling fundamental / dasar (LAI)

    Tanpa iman, kita tidak mungkin punya pengharapan. Dasar dari iman merupakan pengharapan akan janji Allah (Firman Allah) kepada umat-Nya. Realitas yang fundamental ini bukan didasarkan pada pengalaman, tetapi pada pengharapan yaitu janji-janji Allah melalui Firman-Nya
    Ibrani 11: 3 “Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
    Kita bukan menafsirkan Alkitab dengan pengalaman kita, justru Alkitab yang menafsirkan pengalaman kita. Kalau kita menafsirkan Alkitab dengan pengalaman kita, jika ada yang tidak sesuai dengan tafsiran kita, iman kita menjadi goncang. Contohnya: ketika Tuhan mengabulkan doa kita, kita menafsirkan “ketuklah maka pintu akan dibukakan” bahwa Tuhan pasti akan mengabulkan doa kita. Ketika Tuhan menjawab “tida”, iman kita jadi goncang.

    2. Iman sebagai keyakinan = penyerahan diri (totalitas berserah kepada Tuhan)

    Contoh: Abraham yang disuruh Allah untuk pergi, dengan totalitas dia ikut apa maunya Tuhan. Nuh disuruh Allah untuk membuat bahtera, dengan totalitas dia membuat bahtera itu walau orang-orang menganggap dia gila. Terkadang keinginan kita adalah Tuhan ikut apa maunya kita bukan kita yang ikut maunya Tuhan. Waktu Yesus khotbah di bukit dan 5000 orang datang dan dikasih makan. Yang mereka cari adalah supaya Tuhan mengabulkan apa yang mereka mau >> makan.



  2. Dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat
    1. Segala sesuatu yang tidak kita lihat : hal-hal yang bersifat rohani : Allah bekerja dengan cara yang misterius
    (Kata“Alam semesta” dalam Ibrani 11:3 menggunakan kata “ainos” bukan “cosmos” yang berarti jaman dijadikan oleh Firman Allah/Allah yang tidak kelihatan atau alam semesta diciptakan Allah dari tidak ada menjadi ada >> yang terlihat dari yang tidak terlihat). Dalam setiap tokoh Perjanjian Lama, Allah bekerja dengan cara yang unik. Ada anak Tuhan yang hidup baik, tapi ada juga yang hidupnya tidak baik.

    Roma 8 : 28 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

    2. Segala sesuatu yang tidak kita lihat : Penciptaan : Allah yang mengontrol segala sesuatu.
    Bukan berarti iman para tokoh Perjanjian Lama itu sesuatu yang tidak masuk akal, tetapi melampaui akal (pakai cara Allah). Mereka tidak mengalami janji Tuhan tetapi mereka tetap setia. Kita tidak bisa melihat cara Allah, tapi kita bisa terus percaya pada janji Allah.





Selama ini kita menjadi orang Kristen, apakah kita sungguh orang yang beriman?

Apakah kita sungguh-sungguh berserah kepada Tuhan dan mau ikut Tuhan?

Monday, June 12, 2017

Sunday Service: "Membaca Firman: Merusak atau Membangun Jiwa?" - GI Yuzo Adhinarta - 11062017

Yohanes 5 : 37 – 42
(37) Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat,
(38) dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya.
(39) Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
(40) namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.
(41) Aku tidak memerlukan hormat dari manusia.
(42) Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah.


Dalam Injil Yohanes 5, Yesus menegur orang-orang yang menyelidiki Alkitab tapi Firman tidak menetap dalam hati, tidak percaya pada Yang Diutus-Nya, tidak mau datang kepada Yesus, dan hanya untuk memperoleh hidup kekal. Hanya melalui Yesus, kita dapat bertemu dengan Bapa. Dalam setiap bagian Alkitab menyatakan tentang Kristus.



Apa jadinya jika kita membaca Alkitab tetapi tidak mencintai Tuhan?

Tuhan mengasihi kita secara luar biasa. Kalau kita tidak percaya dan mencintai Tuhan, kita akan mudah jatuh dalam ajaran sesat. Inilah cara membaca Alkitab yang merusak, dengan mebaca tanpa cinta Tuhan dan tidak menjadi pelaku Firman. Semakin lama justru kita semakin jauh dari Firman, menjadi jauh dari Tuhan seperti orang Farisi, yang ditegur Yesus dalam Yohanes 5.


Lukas 8 : 11 – 15
(11) Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.
(12) Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. (13) Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
(14) Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
(15) Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."


Dalam Injil Lukas diterangkan banyak orang bisa mendengar / membaca Firman tetapi berbeda cara membaca Firman:

  1. Ayat 12 : jatuh di pinggir jalan
    Mereka mendengar Firman tetapi tidak menyimpan Firman itu sehingga mudah untuk dilupakan dan dengan mudah dapat diambil oleh Iblis.
  2. Ayat 13: jatuh di tanah berbatu
    Mereka mendengar Firman, menerima Firman dengan gembira tetapi tidak berakar. Tanah berbatu melambangkan kerasnya hati mereka. Mereka tidak mengizinkan Firman itu tembus dalam hati dan berakar. Orang-orang seperti ini mungkin sudah menghafal Alkitab dan Iblis sulit mengambil memori itu dari mereka tetapi waktu Firman itu mau menembus hati, tidak bisa karena hati yang keras tersebut. Firman itu hanya diizinkan ada ti tempat-tempat tertentu dan tidak diizinkan masuk ke dalam area yang keras. Mereka hanya percaya sebentar dan ketika ada cobaan, mereka menjadi murtad. Firman itu tidak menjadi bagian hidup mereka.
  3. Ayat 14: jatuh dalam semak duri
    Mereka mendengar Firman, sempat berakar dan bertumbuh tetapi kurang baik karena lebih mengizinkan semak duri menghimpit pertumbuhan benih Firman itu. Mereka sempat menikmati Firman Tuhan tetapi tidak aktif mematikan dosa (semak duri). Contoh: kekuatiran. Kekuatiran meniadakan iman kepada Tuhan. Kuatir dapat membuat mereka beralih dari Tuhan kepada hantu (dukun). Seperti halnya orang yang sakit kemudian mencari dukun untuk kesembuhan, orang yang terus korupsi, orang yang tidak mau menolong orang lain. Mereka mau mengikut Tuhan asal hidup aman dan nyaman. Dengan iman, benih Firman akan tertancap / melekat pada hati. Sekalipun point ini lebih baik dari point 1 dan 2, tetapi mereka menghasilkan buah yang tidak enak / tidak matang. Semua orang dapat membaca Firman tetapi hasilnya berbeda.
  4. Ayat 15: jatuh di tanah yang baik
    Mereka yang mendengar Firman, menyimpan dalam hati yang baik, dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.

    - Hati yang baik

    Dalam Alkitab bahasa Indonesia hanya digunakan kata”hati yang baik” saja. Dalam bahasa Yunani digunakan kata kalos et agathos yang berarti “hati yang baik dan elok / bagus.” Kalau dari kata “baik dan elok” hanya muncul satu maka dengan mudah akan mengeri maknanya. Tetapi kalau muncul keduanya, maka menjadi spesial (punya karakter spesial dalam hatinya).
    Dalam Yohanes 14: 15, 21
    (15) "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
    (21) Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
    Melalu Injil Yohanes 14 ini dijelaskan dengan menuruti perintah Tuhan, memegang perintah Tuhan dan melakukan Firman, itulah hati yang mengasihi Tuhan. Hati yang mengasihi Tuhan sangat diperlukan dalam membaca Firman. Dalam ayat 21 dikatakan bahwa Allah akan menyatakan diri depada orang yang mengasihi-Nya. Mereka akan lebih kenal siapa Allah. Kasih kepada Allah itu ANUGERAH. Roh Kudus yang mengubahkan kita. Semakin kita sadar orang tua mengasihi kita, kita akan mengasihi mereka.


    - Menyimpan Firman

    Dalam Lukas 8, Mazmur 1 dikatakan yang kesukaannya taurat Tuhan, merenungkannya siang dan malam. Dengan ini, Firman akan menjadi bagian hidup kita. Dengan merenungkannya siang dan malam, kita akan terus memikirkan bagaimana kita menjadi pelaku Firman itu setiap hari. Ada survey yang mengatakan jika hanya mendengar saja, akan 20% ingat; mendengar dan mencatat, akan 50 % ingat; mendengar, mencatat, dan merenungkan, akan 80% ingat.
    Jadikan diri sebagai tanah yang siap untuk belajar Firman lebih dalam sehingga Firman itu dapat leluasa bertumbuh.
    Kolose 3:16
    (16) Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
    Ilustrasi: Ada tamu yang datang ke rumah, tetapi sang pemilik rumah memberikan banyak aturan kepada si tamu. Tamu akan menjadi tidak betah. Si pemilik rumah merupakan tuan rumah yang baik dan tidak ada tamu yang mau datang lagi.

    Bagaimana kita menyambut Firman itu dalam hati kita? Adakah tempat untuk Firman?

    - Mengeluarkan buah dalam ketekunan

    Kita dipanggil untuk menghasilkan buah. Kita tidak bisa malas-malasan, harus kerja keras. Seperti perumpamaan tentak tuan yang mempercayakan 5, 2, dan 1 talenta kepada hambaNya. Yang diberikan 1 talenta, dia bermalas-malasan dengan hanya menggali dan menyimpan talenta itu. Yang diberikan 1 talenta itu tidak punya hati yang baik dan elok. (1 talenta = 30 kg emas)


Kita harus berubah dengan kuasa Roh Kudus. Tuhan ingin membentuk kita dan memakai kita menjadi garam dan terang dunia.