Sunday, May 28, 2017

Sunday Service: "Wake Up Call" - Pdt. Jeffrey Siauw - 28052017

Bacaan Alkitab: Hagai 1 : 1-11


Hagai 1 : 1 – 4
(1) Pada tahun yang kedua zaman raja Darius, dalam bulan yang keenam, pada hari pertama bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya:
(2) "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!"
(3) Maka datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya:
(4) "Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?

Latar belakang:

- Nabi Hagai, dalam penulisannya mencantumkan waktu sehingga pembaca mengetahui kapan terjadinya. Pada ayat 1 diberitahukan waktunya adalah tahun ke-2 zaman raja Darius, kurang lebih itu adalah 15 tahun setelah bangsa Israel kembali dari pembuangan.
- Latar belakang kondisi saat itu, beberapa waktu yang lalu Babel datang untuk menghancurkan Bait Suci. Dan setelah Bangsa Israel keluar dari pembuangan, Tuhan memerintahkan kepada Bangsa Israel untuk membangun kembali Bait Suci. Mengapa Allah menghendaki bangsa Israel untuk membangun Bait Suci? Karena Allah memilih untuk berdiam di tengah umat-Nya, Dia mau berelasi dengan umat-Nya, Allah rindu hadir di tengah-tengah umat-Nya.
- Bait Suci yang ada saat itu merupakan reruntuhan.
- Di Kitab Ezra dikatakan bangsa Israel hendak membangun kembali Bait Suci namun tertunda sampai 15 tahun.
- Secara perlahan, misi bangsa Israel bergeser dari misi yang Allah tetapkan untuk membangun Bait Suci. Secara perlahan mereka mulai merasa wajar dan terbiasa untuk beribadah di reruntuhan Bait Suci. Sama halnya dengna dunia saat ini, dunia terus menarik kita (secara perlahan) jauh dari Tuhan sampai akhirnya membuat indera rohani kita tumpul dan menjauhkan kita dari misi yang Allah tetapkan dalam hidup kita.

Cuplikan dari film “The Lighting Thief” menggambarkan:

Ada tiga karakter (salah satunya Percy Jackson) di sebuah kasino di Las Vegas. Para pramusaji menawarkan snack “lotus flower”. Ketiga orang tersebut awalnya ragu dan akhirnya mengambil “lotus flower” tersebut dan memakannya. Setelah memakannya, seperti ada kenikmatan dan perubahan cara pandang setelah memakan “lotus flower” tersebut. Mereka terus mengambil dan memakan lotus flower yang terus ditawarkan oleh pramusaji, mereka menari, main judi, sampai lupa diri. Waktu itu ada suara yang berbicara pada Percy mengatakan untuk dia stop memakan “lotus flower” tersebut , lihat sekeliling, bangun dan sadar. Percy mulai mengatakan tidak terhadap “lotus flower” yang ditawarkan. Dia melihat sekeliling dan dia mendatangi 1 orang yang masih mengira bahwa itu adalah tahun 1970-an. Percy mulai sadar dan terus menolak “lotus flower” yang ditawarkan.

Pertanyaan:
1. Apa misi yang Allah tetapkan dalam hidupmu?
2. Apa “lotus flower” dalam dirimu? Kompromi apa yang terus kita jalani atas dosa kita?

Lotus Flower” menggambarkan sesuatu yang enak tapi salah. Contohnya seperti menikmati relasi dengan lawan jenis padahal itu salah, menikmati setiap pujian, menikmati pronografi, kesenangan hidup (makan-makan, jalan-jalan), dan lain-lain. “Lotus flower” ini membuat kita lupa akan misi yang Tuhan tetapkan dalam diri kita.


Point:
1. (2) "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!"
Pada ayat ke-2 dikatakan bahwa menurut akal bangsa Israel, belum waktunya untuk membangun kembali Bait Suci. Padalah Bait Suci adalah PRIORITAS Allah. Mereka tidak percaya kepada Allah bahwa Allah dapat menolong mereka.
Sama halnya dengan kita yang kompromi akan dosa / terus menikmati “lotus flower” kita. Kita tidak percaya bahwa Allah mampu menolong kita. Kita tidak lagi minta kuasa kepada Allah untuk mematahkan dosa lagi.
2. (4) "Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?
Hati yang terbagi dua. Pada ayat ke-4 disebut “dipapani dengan baik” berarti kondisi rumah itu sudah sangat baik. Bangsa Israel datang ke Bait Allah yang runtuh, tapi rumah mereka dipapani dengan baik, sama halnya seperti berkata “Engkau adalah Rajaku,” tetapi kenyataannya yang bertahta dalam hati kita adalah diri kita sendiri. Sama halnya dengan Allah dan Mamon, kita tidak bisa mengikuti keduanya secara bersamaan, seperti istilah “berdiri di atas dua perahu.” Semakin lama kita akan ditarik menjauh dari Allah.



Hagai 1 : 5 – 11

Point:
1. (6) Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!”
(7) Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!
Pada ayat yang ke-6, Tuhan sengaja memberikan kondisi yang tidak nyaman untuk membangunkan Bangsa Israel. Wake up call from The Lord. Apa yang Tuhan tetapkan dalam diri kita?
2. (8) Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN.
Lakukan! Setelah kita memperhatikan keadaan kita, lakukan misi yang Allah tetapkan dalam diri kita.

Teladan:


Yesus Kristus: Yesus fokus pada misi Allah dan menolat setiap “lotus flower” yang Iblis tawarkan.

Kiranya setiap kita disadarkan akan misi yang sudah Allah tetapkan dalam diri setiap kita dan Tuhan yang mampukan untuk kita melalukan misi Allah tersebut.


Pujian "A Pure Heart", semoga menjadi doa dan kerinduan kita untuk punya hati yang murni yang mau terus ikut Tuhan.
Link: https://www.youtube.com/watch?v=vwWjg_HeMso
 

Lirik: 
A Pure Heart
Chorus

A pure heart, that's what I long for
A heart that follows hard after Thee
A pure heart, that's what I long for
A heart that follows hard after Thee


Verse
A heart that hides Your Word
So that sin will not come in
A heart that's undivided
But one You rule and reign
A heart that beats compassion
That pleases You, my Lord
A sweet aroma of worship
That rises to Your throne