Bacaan Alkitab:
Hagai 1 : 1-11
Hagai 1 : 1 – 4
(1) Pada
tahun yang kedua zaman raja Darius, dalam bulan yang keenam, pada
hari pertama bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan
nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada
Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya:
(2) "Beginilah
firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba
waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!"
(3) Maka
datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya:
(4) "Apakah
sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang
dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?
Latar belakang:
- Nabi Hagai,
dalam penulisannya mencantumkan waktu sehingga pembaca mengetahui
kapan terjadinya. Pada ayat 1 diberitahukan waktunya adalah tahun
ke-2 zaman raja Darius, kurang lebih itu adalah 15 tahun setelah
bangsa Israel kembali dari pembuangan.
- Latar belakang
kondisi saat itu, beberapa waktu yang lalu Babel datang untuk
menghancurkan Bait Suci. Dan setelah Bangsa Israel keluar dari
pembuangan, Tuhan memerintahkan kepada Bangsa Israel untuk membangun
kembali Bait Suci. Mengapa Allah menghendaki bangsa Israel untuk
membangun Bait Suci? Karena Allah memilih untuk berdiam di tengah
umat-Nya, Dia mau berelasi dengan umat-Nya, Allah rindu hadir di
tengah-tengah umat-Nya.
- Bait Suci yang
ada saat itu merupakan reruntuhan.
- Di Kitab Ezra
dikatakan bangsa Israel hendak membangun kembali Bait Suci namun
tertunda sampai 15 tahun.
- Secara
perlahan, misi bangsa Israel bergeser dari misi yang Allah tetapkan
untuk membangun Bait Suci. Secara perlahan mereka mulai merasa wajar
dan terbiasa untuk beribadah di reruntuhan Bait Suci. Sama halnya
dengna dunia saat ini, dunia terus menarik kita (secara perlahan) jauh dari Tuhan sampai
akhirnya membuat indera rohani kita tumpul dan menjauhkan kita dari
misi yang Allah tetapkan dalam hidup kita.
Cuplikan dari film
“The Lighting Thief” menggambarkan:
Ada tiga karakter
(salah satunya Percy Jackson) di sebuah kasino di Las Vegas. Para
pramusaji menawarkan snack “lotus flower”. Ketiga orang tersebut
awalnya ragu dan akhirnya mengambil “lotus flower” tersebut dan
memakannya. Setelah memakannya, seperti ada kenikmatan dan perubahan
cara pandang setelah memakan “lotus flower” tersebut. Mereka
terus mengambil dan memakan lotus flower yang terus ditawarkan oleh
pramusaji, mereka menari, main judi, sampai lupa diri. Waktu itu ada
suara yang berbicara pada Percy mengatakan untuk dia stop memakan
“lotus flower” tersebut , lihat sekeliling, bangun dan sadar.
Percy mulai mengatakan tidak terhadap “lotus flower” yang
ditawarkan. Dia melihat sekeliling dan dia mendatangi 1 orang yang
masih mengira bahwa itu adalah tahun 1970-an. Percy mulai sadar dan
terus menolak “lotus flower” yang ditawarkan.
Pertanyaan:
1.
Apa misi yang Allah tetapkan dalam hidupmu?
2. Apa “lotus
flower” dalam dirimu? Kompromi apa yang terus kita jalani atas dosa
kita?
“Lotus Flower”
menggambarkan sesuatu yang enak tapi salah. Contohnya seperti
menikmati relasi dengan lawan jenis padahal itu salah, menikmati
setiap pujian, menikmati pronografi, kesenangan hidup (makan-makan,
jalan-jalan), dan lain-lain. “Lotus flower” ini membuat kita lupa
akan misi yang Tuhan tetapkan dalam diri kita.
Point:
1. (2) "Beginilah
firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba
waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!"
Pada ayat ke-2
dikatakan bahwa menurut akal bangsa Israel, belum waktunya untuk
membangun kembali Bait Suci. Padalah Bait Suci adalah PRIORITAS
Allah. Mereka tidak percaya kepada Allah bahwa Allah dapat menolong
mereka.
Sama halnya
dengan kita yang kompromi akan dosa / terus menikmati “lotus
flower” kita. Kita tidak percaya bahwa Allah mampu menolong kita.
Kita tidak lagi minta kuasa kepada Allah untuk mematahkan dosa lagi.
2. (4) "Apakah
sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang
dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?
Hati yang terbagi dua. Pada ayat ke-4 disebut “dipapani dengan
baik” berarti kondisi rumah itu sudah sangat baik. Bangsa Israel
datang ke Bait Allah yang runtuh, tapi rumah mereka dipapani dengan
baik, sama halnya seperti berkata “Engkau adalah Rajaku,” tetapi
kenyataannya yang bertahta dalam hati kita adalah diri kita sendiri.
Sama halnya dengan Allah dan Mamon, kita tidak bisa mengikuti
keduanya secara bersamaan, seperti istilah “berdiri di atas dua
perahu.” Semakin lama kita akan ditarik menjauh dari Allah.
Hagai 1 :
5 – 11
Point:
1. (6) Kamu
menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan,
tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas;
kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang
bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam
pundi-pundi yang berlobang!”
(7) Beginilah
firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!
Pada ayat yang ke-6, Tuhan sengaja memberikan kondisi yang tidak
nyaman untuk membangunkan Bangsa Israel. Wake up call from The Lord.
Apa yang Tuhan tetapkan dalam diri kita?
2. (8) Jadi
naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku
akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ,
firman TUHAN.
Lakukan! Setelah kita
memperhatikan keadaan kita, lakukan misi yang Allah tetapkan dalam
diri kita.
Teladan:
Yesus Kristus:
Yesus fokus pada misi Allah dan menolat setiap “lotus flower”
yang Iblis tawarkan.
Kiranya setiap kita disadarkan akan misi
yang sudah Allah tetapkan dalam diri setiap kita dan Tuhan yang
mampukan untuk kita melalukan misi Allah tersebut.
Pujian "A Pure Heart", semoga menjadi doa dan kerinduan kita untuk punya hati yang murni yang mau terus ikut Tuhan.
Link: https://www.youtube.com/watch?v=vwWjg_HeMso
Lirik:
A Pure Heart
Chorus
A pure heart, that's what I long for
A heart that follows hard after Thee
A pure heart, that's what I long for
A heart that follows hard after Thee
Verse
A heart that hides Your Word
So that sin will not come in
A heart that's undivided
But one You rule and reign
A heart that beats compassion
That pleases You, my Lord
A sweet aroma of worship
That rises to Your throne