Thursday, June 15, 2017

Sunday Service: “The Power of Pentacost” - Pdt Jeffrey Siauw – 04062017




Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 4: 23 – 31
(23) Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka.
(24) Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: "Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.
(25) Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?
(26) Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya.
(27) Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi,
(28) untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu.
(29) Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.
(30) Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus."
(31) Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.


Pentakosta:
Makna bagi orang Yahudi: Hari Raya 50 hari setelah musim menuai
Makna bagi orang Kristen: 50 hari setelah Yesus bangkit (Yesus bangkit tepat pada musim menuai)

Allah memilih hari yang ramai itu untuk mencurahkan Roh Kudus.
Yesus bilang ke para murid untuk tidak memberitakan Injil dulu, menunggu Roh Kudus dicurahkan atas mereka terlebih dahulu.
KeKristenan dimulai saat Pentakosta


Apakah Pentakosta relevan dengan jaman sekarang?
Apakah teladan hidup jemaat mula-mula (berkumpul, belajar Firman, bersaksi) harus kita ikuti di jaman ini?
Pentakosta masih relevan dan cara hidup jemaat mula-mula harus kita ikuti


Kisah Para Rasul 4 : 23 – 31 merupakan doa jemaat yang masih relevan dengan saat ini. Doa dan jawaban doa yang mereka harapkan masih relevan dengan jaman ini.


  1. Situasi yang membuat mereka berdoa
    Ayat 23: Petrus dan Yohanes baru keluar dari penjara. Pada ayat yang ke 18 “Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. “, mereka diancam untuk tidak lagi berbicara dan mengajar dalam nama Yesus. Satu minggu kemudian, Stefanus dibunuh. Oleh karena itu mereka berdoa kepada Tuhan. Mereka sadar akan hati mereka yang takut, takut lari dari panggilan Tuhan. Oleh karena itu, mereka meminta keberanian dari Tuhan.
    Saat ini orang Kristen juga masih mengalami penganiayaan. Saat ini di saat kita sedang beribadah, 50-70 ribu orang sedang disiksa di Korea Utara. Di US, orang tua yang tidak setuju anak mereka transgender, anak tersebut akan diambil dari orang tuanya. Kasus Pak Ahok merupakan WAKE UP CALL >> BANGUN !!
    Seringkali kita hanya pelayanan ke dalam saja, banyak habisin waktu di gereja saja dan penginjilan menjadi semakin sempit. Kita egois. Seharusnya kita ke luar, beritakan Firman!


  1. Siapa yang berdoa?
    Siapa teman-teman Petrus dan Yohanes? Teman-teman dalam bahasa Inggris disebutkan “their own”, bukan hanya para Rasul, tetapi juga jemaat biasa, keluarga mereka. John Piper mengatakan tidak perlu menjadi Rasul untuk memberitakan Firman.



  2. Isi doa : Ayat 24 – 30
    Dari 7 ayat, 5 ayat berisi tentang siapa Tuhan.
    - Ayat 24 – 28 disebutkan siapa Tuhan. Ketika berdoa, kita perlu menyebutkan siapa Allah supaya kita sadar, siapa Allah dan apa yang Allah lakukan. Dia hal yang dikatakan tentang Tuhan:
    a. Ayat 24 “Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. “ Tuhan menciptakan semua orang termasuk imam kepada, orang Farisi, dan lain-lain. Tuhan sanggup meremukkan. Ada kesadaran akan siapa Allah dan siapa manusia.
    b. Ayat 25 – 28 “Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya. Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi, untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu. “
    Tuhan dapat menggagalkan apapun. Dalam Mazmur 2 : 4 Tuhan tertawa melihat tingkah mereka yang mau melawan Tuhan. Tuhan sudah menentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak Tuhan, sama seperti peristiwa Yesus disalib, orang-orang mereka-rekakan yang jahat, tetapi Tuhan memakainya untuk kebaikan,
    *Mengapa kita tidak percaya kepada Allah?
    - Mereka meminta kekuatan untuk memberitakan Firman dan Tuhan mengulurkan tanganNya untuk menyembuhkan orang.
    Mukjizat dipakai Allah sebagai pernyataan kuasa Allah untuk mendampingi / meneguhkan Firman. Kuasa Allah untuk menyelamatkan adalah melalui Firman-Nya. Orang percaya bukan karena mukjizat, tetapi karena Firman, karena Injil yang diberitakan. Pada orang yang keras, Tuhan memberikan tanda dan mukjijat baru memberitakan Firman. Mengapa? Bukan untuk memuaskan hasrat orang banyak untuk disembuhkan, tetapi supaya nama Yesus ditinggikan dan diberitakan.



  3. Jawaban Doa
    (31) Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.

    Jawaban doa mereka mirip dengan momen Pentakosta :
    - Mereka berdoa ketika Roh Kudus memberikan jawaban yang luar biasa
    - Mereka semua penuh dengan Roh Kudus
    - Goyanglah tempat mereka berkumpul
    - Memberitakan Firman dengan berani
    * Ada demonstrasi kuasa Allah pada keempat point di atas. Bandingkan dengan momen Pentakosta di Kisah Para Rasul 2


Pentakosta bukan hanya satu kali untuk selamanya. Gereja butuh hal ini lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi. Minta kekuatan kepada Tuhan untuk bertahan.


No comments:

Post a Comment