Monday, June 12, 2017

Sunday Service: "Membaca Firman: Merusak atau Membangun Jiwa?" - GI Yuzo Adhinarta - 11062017

Yohanes 5 : 37 – 42
(37) Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat,
(38) dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya.
(39) Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
(40) namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.
(41) Aku tidak memerlukan hormat dari manusia.
(42) Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah.


Dalam Injil Yohanes 5, Yesus menegur orang-orang yang menyelidiki Alkitab tapi Firman tidak menetap dalam hati, tidak percaya pada Yang Diutus-Nya, tidak mau datang kepada Yesus, dan hanya untuk memperoleh hidup kekal. Hanya melalui Yesus, kita dapat bertemu dengan Bapa. Dalam setiap bagian Alkitab menyatakan tentang Kristus.



Apa jadinya jika kita membaca Alkitab tetapi tidak mencintai Tuhan?

Tuhan mengasihi kita secara luar biasa. Kalau kita tidak percaya dan mencintai Tuhan, kita akan mudah jatuh dalam ajaran sesat. Inilah cara membaca Alkitab yang merusak, dengan mebaca tanpa cinta Tuhan dan tidak menjadi pelaku Firman. Semakin lama justru kita semakin jauh dari Firman, menjadi jauh dari Tuhan seperti orang Farisi, yang ditegur Yesus dalam Yohanes 5.


Lukas 8 : 11 – 15
(11) Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.
(12) Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. (13) Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
(14) Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
(15) Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."


Dalam Injil Lukas diterangkan banyak orang bisa mendengar / membaca Firman tetapi berbeda cara membaca Firman:

  1. Ayat 12 : jatuh di pinggir jalan
    Mereka mendengar Firman tetapi tidak menyimpan Firman itu sehingga mudah untuk dilupakan dan dengan mudah dapat diambil oleh Iblis.
  2. Ayat 13: jatuh di tanah berbatu
    Mereka mendengar Firman, menerima Firman dengan gembira tetapi tidak berakar. Tanah berbatu melambangkan kerasnya hati mereka. Mereka tidak mengizinkan Firman itu tembus dalam hati dan berakar. Orang-orang seperti ini mungkin sudah menghafal Alkitab dan Iblis sulit mengambil memori itu dari mereka tetapi waktu Firman itu mau menembus hati, tidak bisa karena hati yang keras tersebut. Firman itu hanya diizinkan ada ti tempat-tempat tertentu dan tidak diizinkan masuk ke dalam area yang keras. Mereka hanya percaya sebentar dan ketika ada cobaan, mereka menjadi murtad. Firman itu tidak menjadi bagian hidup mereka.
  3. Ayat 14: jatuh dalam semak duri
    Mereka mendengar Firman, sempat berakar dan bertumbuh tetapi kurang baik karena lebih mengizinkan semak duri menghimpit pertumbuhan benih Firman itu. Mereka sempat menikmati Firman Tuhan tetapi tidak aktif mematikan dosa (semak duri). Contoh: kekuatiran. Kekuatiran meniadakan iman kepada Tuhan. Kuatir dapat membuat mereka beralih dari Tuhan kepada hantu (dukun). Seperti halnya orang yang sakit kemudian mencari dukun untuk kesembuhan, orang yang terus korupsi, orang yang tidak mau menolong orang lain. Mereka mau mengikut Tuhan asal hidup aman dan nyaman. Dengan iman, benih Firman akan tertancap / melekat pada hati. Sekalipun point ini lebih baik dari point 1 dan 2, tetapi mereka menghasilkan buah yang tidak enak / tidak matang. Semua orang dapat membaca Firman tetapi hasilnya berbeda.
  4. Ayat 15: jatuh di tanah yang baik
    Mereka yang mendengar Firman, menyimpan dalam hati yang baik, dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.

    - Hati yang baik

    Dalam Alkitab bahasa Indonesia hanya digunakan kata”hati yang baik” saja. Dalam bahasa Yunani digunakan kata kalos et agathos yang berarti “hati yang baik dan elok / bagus.” Kalau dari kata “baik dan elok” hanya muncul satu maka dengan mudah akan mengeri maknanya. Tetapi kalau muncul keduanya, maka menjadi spesial (punya karakter spesial dalam hatinya).
    Dalam Yohanes 14: 15, 21
    (15) "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
    (21) Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
    Melalu Injil Yohanes 14 ini dijelaskan dengan menuruti perintah Tuhan, memegang perintah Tuhan dan melakukan Firman, itulah hati yang mengasihi Tuhan. Hati yang mengasihi Tuhan sangat diperlukan dalam membaca Firman. Dalam ayat 21 dikatakan bahwa Allah akan menyatakan diri depada orang yang mengasihi-Nya. Mereka akan lebih kenal siapa Allah. Kasih kepada Allah itu ANUGERAH. Roh Kudus yang mengubahkan kita. Semakin kita sadar orang tua mengasihi kita, kita akan mengasihi mereka.


    - Menyimpan Firman

    Dalam Lukas 8, Mazmur 1 dikatakan yang kesukaannya taurat Tuhan, merenungkannya siang dan malam. Dengan ini, Firman akan menjadi bagian hidup kita. Dengan merenungkannya siang dan malam, kita akan terus memikirkan bagaimana kita menjadi pelaku Firman itu setiap hari. Ada survey yang mengatakan jika hanya mendengar saja, akan 20% ingat; mendengar dan mencatat, akan 50 % ingat; mendengar, mencatat, dan merenungkan, akan 80% ingat.
    Jadikan diri sebagai tanah yang siap untuk belajar Firman lebih dalam sehingga Firman itu dapat leluasa bertumbuh.
    Kolose 3:16
    (16) Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
    Ilustrasi: Ada tamu yang datang ke rumah, tetapi sang pemilik rumah memberikan banyak aturan kepada si tamu. Tamu akan menjadi tidak betah. Si pemilik rumah merupakan tuan rumah yang baik dan tidak ada tamu yang mau datang lagi.

    Bagaimana kita menyambut Firman itu dalam hati kita? Adakah tempat untuk Firman?

    - Mengeluarkan buah dalam ketekunan

    Kita dipanggil untuk menghasilkan buah. Kita tidak bisa malas-malasan, harus kerja keras. Seperti perumpamaan tentak tuan yang mempercayakan 5, 2, dan 1 talenta kepada hambaNya. Yang diberikan 1 talenta, dia bermalas-malasan dengan hanya menggali dan menyimpan talenta itu. Yang diberikan 1 talenta itu tidak punya hati yang baik dan elok. (1 talenta = 30 kg emas)


Kita harus berubah dengan kuasa Roh Kudus. Tuhan ingin membentuk kita dan memakai kita menjadi garam dan terang dunia.










No comments:

Post a Comment