Monday, November 28, 2016

Midweek Devotion: "Giving Thanks to God" - G.I. Pieter Handoko - 23112016

1Tesalonika 5:18 
"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." 
Apa kaitannya "mengucap syukur" dengan "Allah didalam Kristus Yesus"? 
Sebagai orang kristen, mungkin kita sering berkata puji Tuhan. Puji Tuhan berkaitan dengan mendapatkan apa yang kita inginkan sehingga kita merasa bersyukur. Tetapi jika kita mendapatkan yang bukan kita inginkan, kita akan merasa biasa saja dan tidak ada kata puji Tuhan terucap. 
4 kemungkinan realitas manusia dalam hal keinginan:
1. tidak menerima yang diinginkan
2. menerima yang diinginkan
3. melepaskan yang disayangi
4. kehilangan yang disayangi
Dari probabilitas ini, maka kekecewaan lebih umum terjadi daripada rasa syukur. 
Roma 8:38-39.  
"Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita."  
Muncul lagi kata "...dalam Kristus Yesus". Dari ayat ini kita bisa menangkap kasih Allah yang begitu kuat, yang tidak akan pernah lepas dari hidup kita apapun yang terjadi.
Tapi apakah kasih Allah itulah yang kita inginkan? Apakah kita excited ketika mendengar Yohanes 3:16?  
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."  
Atau kita baru excited jika Ia telah mengaruniakan apa yang kita inginkan? Apakah bagi kita, tanda kasih Allah pada kita hanyalah jika Allah memberikan berkat banyak, segala yang kita inginkan? Hanya sebatas itukah kasih Allah dimata kita?
Realitanya, kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita mau. Tetapi perintah untuk selalu bersyukur ini bisa kita lakukan didalam Yesus, karena kita memiliki Yesus. 
Matius 26:53  
"Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?"
Didalam penderitaan yang Yesus akan alami, Yesus bisa saja meminta pada Bapa untuk mengirimkan 12 pasukan malaikat untuk menolong Dia.
12 pasukan malaikat disebut '12 legion of angels' dalam bahasa Inggris. 1 legion berisi 6000 prajurit. 12 legion = 72000 prajurit malaikat. 
Sekuat apakah?
Yesaya 37:36   
"Keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka!" 
> 1 malaikat bisa membunuh ke-185,000 orang-orang (seluruhnya) yang berada di dalam perkemahan Asyur pada waktu itu. 
2 Samuel 24:15-17  
"Jadi TUHAN mendatangkan penyakit sampar kepada orang Israel dari pagi hari sampai waktu yang ditetapkan, maka matilah dari antara bangsa itu, dari Dan sampai Bersyeba, tujuh puluh ribu orang. Ketika malaikat mengacungkan tangannya ke Yerusalem untuk memusnahkannya, maka menyesallah TUHAN karena malapetaka itu, lalu Ia berfirman kepada malaikat yang mendatangkan kemusnahan kepada bangsa itu: "Cukup! Turunkanlah sekarang tanganmu itu." Pada waktu itu malaikat TUHAN itu ada dekat tempat pengirikan Arauna, orang Yebus. Dan berkatalah Daud kepada TUHAN, ketika dilihatnya malaikat yang tengah memusnahkan bangsa itu, demikian: "Sesungguhnya, aku telah berdosa, dan aku telah membuat kesalahan, tetapi domba-domba ini, apakah yang dilakukan mereka? Biarlah kiranya tangan-Mu menimpa aku dan kaum keluargaku." "  
> 1 malaikat bisa membunuh ke-70,000 orang-orang dari Dan sampai Bersyeba.
Maka jika kita hitung memakai angka yang paling kecil saja, 12 legion x 6000 x 70000 orang = 5 miliar lebih = hampir seluruh penduduk bumi. Jadi Yesus bisa saja menghabisi seluruh penduduk bumi jika Dia meminta pada Bapa. Tapi Dia tidak melakukannya. Dia rela menanggung semuanya. Jika untuk kita yang berdosa ini, Dia rela berkorban sebesar itu, maka kita sudah sepatutnya bisa selalu bersyukur pada Allah didalam Kristus Yesus.
 
Day by day, and with each passing moment,
(hari demi hari, dan waktu yang terus berlalu)
Strength I find to meet my trials here;
(aku menemukan kekuatan untuk menghadapi kesukaran hidupku)
Trusting in my Father’s wise bestowment,
(mempercayai hikmat Bapa-ku bagiku)
I’ve no cause for worry or for fear.
(tiada lagi alasan untuk kuatir ataupun takut)
He, whose heart is kind beyond all measure,
(Dia, yang kebaikan hatiNya melebihi segalanya)
Gives unto each day what He deems best,
(memberikan di setiap hari, apa yang menurutNya terbaik)
Lovingly its part of pain and pleasure,
(semua penderitaan dan kesukaanku ada didalam kasihNya)
Mingling toil with peace and rest.
(dalam kesukaranku ada damai dan keteduhan)

No comments:

Post a Comment