Sunday, November 20, 2016

Midweek Devotion: "Soli Deo Gloria" - G.I. Jonathan Prasetia - 16112016



Roma 11:33-36


Roma 11:36 (TB)
"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: bagi Dialah segala kemuliaan sampai selama-lamanya!"



Kapan terakhir kali kita memuji dan memuliakan Tuhan?

Lewat pujian tadi atau perenungan Firman?

Banyak dari orang Kristen justru lebih banyak mengeluh dibandingkan memuji atau memuliakan Tuhan.



Ketika menghadapi masa senang, mudah bagi kita untuk memuliakan Allah. Tapi ketika kita menghadapi hal yang tidak menyenangkan atau tidak lancar, kita lebih sering menggerutu dan sulit memuliakan Tuhan, kenapa?

1. Kita merasa diri lebih penting dari Tuhan. Ego kita lebih besar daripada Tuhan.
Beragam hal yang mengakibatkan ego kita lebih besar. Tuntutan orang tua dapat membuat ego kita menjadi besar atau lebih berpusat terhadap diri sendiri.
Kita yang melihat hal tersebut, jangan menjauhi orang tersebut, tapi rangkul dia dengan kasih Tuhan dan Tuhan dapat membawa orang itu kembali memuliakan Tuhan.



2. Kita tidak tahu tujuan memuliakan Tuhan. 
Zaman ini banyak dari kita berpikir dengan asas manfaat, "apa manfaatnya buat kita?"


Lukas 2:14 (TB)
"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."


Matius 6:33 (TB)
"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."

Fokusnya adalah memuliakan Tuhan bukan berkatNya. Bukan juga memuliakan Tuhan untuk mendapat berkat tertentu. Harus ada ketulusan dalam hati kita untuk memuliakan Tuhan. Tuhan mengetahui hati kita seperti apa.
Contoh: sikon Ahok dijadikan tersangka menista agama Islam, yang cemas malah kita, penduduknya, sedangkan Ahok tenang-tenang saja. Ahok percaya Tuhan yang berkarya dan berdaulat atas dirinya.


Mereka yang memuliakan diri sendiri selain Tuhan, sampai akhir mereka tidak akan dipuaskan. Hanya Tuhan yang dapat memuaskan diri kita.



Apa yang bisa kita wujudkan dalam kehidupan ke-Kristenan kita?

1. Dalam ibadah atau kebaktian
Tuhan memanggil setiap kita untuk beribadah, memuliakan Allah secara komunal.
Sudahkan kita memuliakan Allah dalam ibadah kita?


Contoh:

- Jemaat umum yang main handphone terus selama kebaktian. Apakah jemaat tersebut juga memuliakan Allah dalam keseharian dia?

- Keterlambatan menghadiri ibadah

- Ketika memuji Tuhan lewat pujian apakah kita menyanyikannya dari hati kita?



2. Dalam keseharian
:
- Didalam kehidupan kita dalam keluarga, dalam studi, dalam pekerjaan, apakah kita memuliakan Tuhan?

- Apakah ketika kita hendak memutuskan sesuatu atau bertindak, motivasinya untuk diri sendiri? Untuk kantor? Atau untuk Tuhan?

- Kita bisa memakai ayat Alkitab atau beraktivitas rohani tapi untuk diri sendiri

- Kalau untuk Tuhan, mengapa ketika kita ditinggal orang yang kita kasihi atau ada sesuatu yang diambil dari kita, kita marah?

** Tuhan melihat hati kita



Musa diproses Tuhan dari ke"aku"annya yang besar untuk diganti dengan "Akulah Aku" yang mengutus Musa.

Ketika ada sesuatu yang tidak benar terjadi, mari kita coba bicarakan, semuanya untuk memuliakan Tuhan. 
Jadikan hidup kita sebagai saksi Tuhan di tengah keseharian kita.

No comments:

Post a Comment