Wednesday, October 26, 2016

Sunday Service: "The Supremacy of Love" - G.I. Natanael - 23102016

1 Korintus 12:31 - 14:1
* Baca 1 ayat sebelum dan sesudah karena ada kaitan dengan pasal 13.

Alkitab menyatakan perwujudan bagaimana melakukan kasih. Tuhan mengatakan untuk mengasihi baik sesamamu maupun musuhmu. Kasih merupakan suatu keharusan. 

Kasih itu seharusnya menggerakkan orang percaya. Orang korintus membangga-banggakan karunia rohani mereka, maka disini Paulus menegur mereka tentang pentingnya kasih.

Pasal 13 dibagi menjadi 3 bagian:
1. Ayat 1-3 - Kasih itu sebagai suatu kebutuhan / Necessity of Love
Paulus mengulang situasi yang terjadi di korintus dan berusaha memasukkan kasih didalamnya (dengan mengulang kata-kata: "sekalipun ...", "tetapi jika tanpa kasih, ...") Paulus mulai dengan apa yang ("sekalipun..") dianggap utama/melekat sebagai masalah utama di Korintus: bahasa roh (ayat 1), bernubuat (ayat 2), memberikan semua yang kita miliki bahkan tubuh untuk dibakar (ayat 3); ini semua disejajarkan dengan ("tetapi tanpa..") kasih, maka semuanya tidak ada apa-apanya.

Bukan berarti karunia rohani tidak penting dimata Paulus. Dalam 1 Korintus 12:31 dan 1 Korintus 14:1, Paulus menasihatkan jemaat untuk mengejar karunia rohani tetapi juga sekaligus mengingatkan jemaat untuk memiliki kasih didalamnya, karena gereja tidak berdiri atas karunia jemaat namun atas KASIH.

• Seseorang bisa memiliki karunia rohani yang hebat, tapi melakukannya tanpa kasih.
Kasih harus mendasari setiap karunia dan seluruh aktivitas kita. Kasih adalah keharusan, bukan pilihan.
Refleksi: apakah kita hanya melakukan sesuatu sebatas kewajiban (memang sudah seharusnya orang kristen seperti itu) atau kasih yang mendorong prilaku kita?

2. Ayat 4-7: Karakter kasih / The Characteristic of Love
Bagaimana kita tahu motivasi kita dalam melakukan sesuatu berdasarkan kasih atau tidak?
Kasih itu tidak pernah berujung pada diri sendiri (bukan untuk kepentingan diri sendiri). 

• Karakteristik kasih dibagi menjadi 3 bagian:
- Positif: sabar, murah hati
contoh: sabar dalam pernikahan > apakah bertahan bersabar karena kasih atau karena sudah terlanjur janji nikah?

- Lawan dari sesuatu: ada tambahan kata "tidak" > tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak sombong. Ketika semua kata "tidak" dihilangkan, maka semuanya hanya untuk diri sendiri. Kasih harus KELUAR dari diri sendiri.
* Kasih mau melepaskan hak diri sendiri bukan menuntut/mengekang hak
* Kasih yang melampaui diri tidak memegahkan diri

- Menambahkan atau melindungi segala sesuatu. Kasih pasti memberikan/mengorbankan diri sampai diluar batas pikiran dan kekuatan manusia

Sudahkah kita memiliki karakter kasih itu? Mungkinkah kita melakukannya?

3. Ayat 8-13: Kasih yang kekal / The Permanence of Love
Ayat 8: kasih tidak berkesudahan, dalam terjemahan lain berarti kasih itu kekal, tidak pernah gagal, tidak pernah menyerah, tetap bertahan, sama seperti kasih Allah. Kasih Allah yang seperti itulah yang memungkinkan dan mendorong kita untuk bisa melakukannya. 

Iman, pengharapan, kasih dan karunia Roh, yang terutama adalah kasih. Kasih ada pada saat ini dan nanti ketika kita bertemu Allah. Sedangkan iman dan pengharapan, kita butuhkan pada saat ini. Dan ketika kita bertemu muka dengan muka dengan Allah, kita tidak memerlukan iman dan pengharapan lagi karena hal itu sudah menjadi nyata.

Maka kita harus terus berproses dalam kasih, mengalaminya dan menghidupinya. Kasih tidak cengeng dan lemah. Seperti lidah, organ yang terlihat lebih lemah daripada gigi. Walaupun sering terkena gigit dan rasanya sakit sekali, lidah tetap bisa mengerjakan bagiannya untuk membersihkan gigi dan merasakan segala sesuatu. Bahkan lidah bertahan lebih lama daripada gigi yang akan tanggal seiring usia.

Maka 1 Korintus 14:1 (TB) "Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat."
Paulus mengingatkan kembali: kejarlah kasih Allah, karena Allah tidak pernah berhenti mengejar dan mengasihi kita. Mari hidup dalam kasih. Meskipun berat, Tuhan yang akan memampukan kita.

No comments:

Post a Comment