Monday, October 10, 2016

Midweek Devotion: "Spiritualitas Doa" - Pdt. Tommy Elim - 05102016

Doa bukan sekedar aktivitas (atau rutinitas), tapi tujuan doa adalah membawa kita semua diubahkan menjadi serupa dengan Kristus.

2 dimensi berdoa : doa bicara dan doa mendengar

- Doa mendengar adalah 'tuning in' kepada kehendak Tuhan. Sehingga membentuk diri kita menjadi lebih serupa dengan Kristus.

Seperti prinsip mendengar radio:
1. Ketenangan (kita jangan berisik) jangan menyibukan diri dengan berbagai kegiatan.
2. Radio harus berfungsi dengan baik.
3. Harus bisa Tune in ke channel yg benar.
Apresiasi musik : melatih selera utk tumbuh menghargai

Tahapan apresiasi musik:
Mengenal - mengetahui - menghargai Allah
Mengasihi musik - hubungan pribadi dan pengenalan intim dalam berelasi
Tahap penyatuan - mystical union. (bukan lagi experiencing God tapi penyatuan dengan hadirat Allah secara pribadi.)

1Korintus 6:17 - kita jadi 1 roh ketika kita mengikatkan diri pada Tuhan. Seperti dalam pernikahan tapi ini lebih kepada roh. Sehingga pada saat roh kita dan Roh Tuhan bersatu, Roh Tuhan yang menguasai hidup kita.
Seperti proses kenalan, pdkt, pacaran sampai menikah, sperti itulah proses mystical union.

Makin mengenal, makin mengasihi, makin mengasihi makin dipengaruhi luar biasa, hingga saat bersatu makin hari diubahkan sampe selera sama dan semua sama bisa klop.

Yohanes 17:20-21 ; Yohanes 15:5
Semakin kita intim dengan Allah, kita akan semakin berbuah.

Perubahan yg bersifat transformatif :
● Transformasi - Roma12:2 ; 2 Korintus 3:18 (istilah ini juga dipakai di Matius 17 dan Markus 9 yang berisi tentang transfigurasi) Transformasi berarti proses pengilahian. Berubah semakin hari MEMANCARKAN hadirat Allah. How? Terus menerus didalam Dia dan Dia didalam kita, saat itulah proses pengilahian bisa terjadi.
● Proses Pengilahian - Kristus seperti terus menerus terpancar keluar dari dari kehidupan kita.

Contoh realita proses penyatuan:
11 maret 2011 guru SD di Higashi Marsushima yang letaknya tak jauh dari tepi laut, terjebak dalam luapan air laut yang begitu cepat meninggi. Tetapi mereka selamat karena : UITEMATE
Salah satu teknik yang diperkenalkan pada seluruh siswa jepang untuk bisa menyelamatkan diri dari bahaya tsunami. Ini adalah teknik mengambang/mengapung di air dan betul-betul bersatu dengan air. Prinsipnya seperti tidur di ranjang. Pasrah total dan saat pasrah total malah tidak akan tenggelam.

Demikian halnya dengan Tuhan, apapun yang terjadi, saat kita menyatu penuh, pasrah total dengan Tuhan itulah saat dimana kita bisa menyatakan kemuliaan Allah dengan luar biasa. Masalahnya adalah ketika otak kita bekerja, biasanya uitemate tidak bisa berjalan. Ketika kita semakin dewasa, bersandar lebih banyak pada posisi/jabatan, materi, prestasi kita, otak kita lebih banyak menguasai kita, dan kita ingin mengatur dan tidak pasrahkan kepada Tuhan. Uitemate, harusnya menjadikan kita bisa berkata "Tuhan yg memberi dan Tuhan yg mengambil" inilah kalimat yang menyatakan penyerahan total.

Mengapa kita tidak bisa mengalami proses transformasi atau proses transfigurasi? Mungkin kita belum menerapkan teknik uitemate ini dalam kehidupan rohani kita.

No comments:

Post a Comment