Tuesday, January 31, 2017

Christmas Celebration: "I Am The Light" - Pdt. Rahmiati Tanudjaja - 25122016

Yohanes 1
> Tuhan Yesus telah datang ke tengah-tengah manusia. Dia

Ayat 5: "Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya."


Ayat 9-12: "Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;"


Kenapa Ia sudah datang kepada kepunyaanNya tetapi mereka tidak mengenal dan menerimaNya?

Sangat jelas alasannya adalah karena arah fokus hidup mereka masih kepada dirinya sendiri. Seluruh kehidupan mereka adalah tentang mereka dan memanfaatkan dunia untuk memenuhi kebutuhan. Mereka pun memanfaatkan Tuhan sebagai sarana pemenuh kebutuhan. Sedangkan Tuhan Yesus datang untuk mengembalikan arah yang salah tersebut dari fokus kepada "saya" kembali menjadi kepada "Tuhan". Itulah kenapa mereka tidak bisa melihat maksud dan tujuan kedatangan Kristus, karena mereka tidak hidup untuk Tuhan.

Yohanes 3:3

"Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.""
> Bila seseorang tidak lahir baru maka ia tidak akan mengerti maksud kedatangan Yesus. 

Seseorang dapat lahir baru dan melihat Terang yang sesungguhnya hanya karena anugerah Tuhan. 


Lukas 14 mengatakan undangan Raja adalah bagi semua orang karena semua orang sebetulnya membutuhkan pemulihan. Ketika kita bandingkan dengan Matius 22, pada saat undangan diberikan untuk semua orang, tidak berarti sembarangan orang bisa masuk. Semua yang masuk harus mengikuti peraturan Empunya pesta tersebut.


Dalam realita kehidupan, ada tamu-tamu pesta yang melanggar aturan pesta walaupun tidak akan dikenakan hukuman. Namun pesta yang dibicarakan di Alkitab adalah pestaNya dan Tuhan tidak akan menerima tamu yang sembarangan. Di dalam Tuhan tidak ada suam-suam kuku.


Lukas 14:26 & 27

"Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku."
> Ini adalah password masuk ke pesta tersebut. Kita tidak boleh bermain-main dengan ini. Kata "benci" disini bukan berarti kita tidak memperhatikan atau mengasihi orang-orang itu. Musuh saja harus kita kasihi, terlebih lagi keluarga kita. Tetapi ini berbicara tentang siapa yang harus bertahta di hati dan menjadi fokus kita. Tidak boleh ada yang melebihi posisi Tuhan dan mengendalikan hati kita melebihiNya.

Matius 11:28-30

"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
> Ketika kita sudah sungguh-sungguh membiarkan Tuhan yang memegang kendali di hati maka secara alamiah kita akan memikul salib dan menyangkal diri. Inilah yang pas dengan status kita sebagai anak Tuhan dan kita paham memang seharusnya begitu.

Yohanes 15:1-8

> Dengan jelas dikatakan bahwa kalau memang kita betul menjadi ranting yang melekat dengan Pokok Anggur, berarti kita sedang hidup dan mati bagi Tuhan dan kita pasti berbuah. Ranting yang berbuah yang terus dibersihkan. Ranting yang hanya terlihat melekat namun tidak memiliki relasi akan dibuang.

Apakah yang sebenarnya dibicarakan perumpamaan tentang pesta besar dimana yang sudah masuk ada yang ditolak oleh Tuhan? Orang Kristen atau anak Tuhan, pasti datang beribadah kepada Tuhan dengan datang ke gereja, tapi orang yang ke gereja belum tentu anak Tuhan.


Yohanes 10:27-29

"Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa."
> Domba merasa tenang dan nyaman ketika mendengar suara gembalanya dan terus mengikutinya. Seharusnya kita pun demikian ketika mendengar suara Tuhan. Tapi kita seringnya terbalik, nyaman mendengar suara dunia dan terusik bila mendengar suara Tuhan. 

Bagaimana dengan kita yang mengaku anak Tuhan? Apakah datang ke hadirat Tuhan dan mendengar suaraNya sudah menjadi segalanya bagi kita?


Roma 8 

Yohanes 10:28
"dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku."
> Tidak ada siapapun dan apapun juga dapat merebut anak-anak Tuhan dari kasihNya.

Apakah hanya dengan menerima Yesus tanpa hidup untukNya kita tetap akan masuk Surga?

Ini adalah pertandingan yang Paulus bicarakan untuk anak-anak Tuhan dengan garis finish yang jelas. Tidak mungkin kita bertujuan ke Surga apabila kita hidup dengan arah yang terbalik, karena itu Tuhan Yesus mengatakan untuk memakai kuk yang Dia pasang dan belajar padaNya. Sebagai anak Tuhan kita harus seperti ranting yang siap 'dibersihkan' agar kita dapat berbuah, bukan untuk pujian kepada diri sendiri, tapi agar Bapa dipermuliakan. 

Kehidupan seperti apakah yang Tuhan kehendaki? 

Matius 2
> Bintang itu muncul pada Yesus lahir, dan orang-orang majus ahli perbintanganlah yang melihat terang itu. Mereka ahli yang tidak melewatkan tanda Tuhan untuk manusia. Ketika Tuhan menyentuh mereka melalui bintang tersebut, mereka tidak menganggapnya sebagai bintang biasa. Ada banyak cara Tuhan menyentuh hidup orang untuk kembali ke jalan-Nya. Di tengah-tengah dunia yang menawarkan jalan yang sepertinya benar dan nyaman, maukah kita menyangkal diri dan mengikuti jalan-Nya yang dipenuhi tantangan? 

Orang-orang majus yang dipenuhi karisma dan dikenal tahu mana yang menjadi prioritas fokus kehidupan. Mereka tidak mencari popularitas atau pengakuan dari orang lain. Hati mereka hanya memiliki satu tujuan, untuk mengenal Anak itu dan menyembahNya. Walaupun mereka tahu Dia saat itu hanyalah Seorang Anak kecil, tapi iman mereka objektif. Iman yang didasarkan relasi dengan Tuhan, bukan karena mereka menginginkan sesuatu untuk keperluan pribadi. Orang majus tidak berhenti menyembah pada waktu bertemu Tuhan Yesus, pada waktu mereka meninggalkan Anak itu, hati mereka tetap menyembah. Kenapa mereka lebih taat kepada seorang Anak dibanding kepada seorang raja Herodes? Mereka terus hadir di hadapan Allah di dalam kehidupan keseharian mereka. 


Mesias adalah Immanuel yang berarti Tuhan beserta kita, maka berperilakulah seperti orang yang sedang disertai Tuhan. Percaya akan pemeliharaanNya di dalam perjalanan menuju kekekalan bersama Tuhan. Apapun yang Tuhan ijinkan terjadi, pastikan Tuhan melihat di hati kita hanya ada Dia. 

No comments:

Post a Comment