Wednesday, February 1, 2017

Sunday Service: "Define The Relationship" - Pdt. Tommy Elim - 01012017

Banyak orang Kristen yang kekristenannya berupa pribadi dan tidak dibagikan ke orang lain. Apabila saat ini kita masih hidup di dunia ini, maka tugas kita adalah untuk menyatakan iman kita ditengah-tengah lingkungan kita.

Discipleship > sungguh-sungguh menjadi murid yang menyatakan iman ditengah dunia ini

Harus menjadi Kristen yang seperti apakah kita? 
Orang Kristen yang bukan sekedar menjadi penggemar Kristus.

Imitate how Christ worked with His disciples
Seberapa serius kah kita menjadi pengikut Kristus? Seberapa mau kita dibentuk oleh Tuhan?

Yohanes 6:22-27 & 41-42 & 60-61 & 66-69
Keunikan Yohanes 6:
  1. Satu-satunya Injil dari ke-empat Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes) yang mencatat kejadian tersebut. 
  2. Mujizat lain menunjukan kuasa Yesus namun mujizat ini menunjukan pribadi Yesus sendiri sebagai Roti Hidup bagi manusia
  • bagaimana respon terhadap Kristus Roti Hidup itu? Ada orang banyak yang melihat. Orang-orang Yahudi, murid-murid: Filipus, Petrus, Andreas, Yudas (ada dinamika dalam respon orang-orang)
  • Merosotnya popularitas umum Yesus dan munculnya iman perorangan. Yesus datang bukan agar dirinya menjadi terkenal, didalam ayat-ayat tersebut Yesus ingin melihat apa betul orang ingin mengikut Yesus dengan iman yang sejati. 
  • Issue DTR - Yesus ingin melakukan penyaringan apakah betul orang-orang ingin mengenal Dia. Mendefinisikan hubungan. Kristus ingin tahu apakah kita mengikuti Dia tanpa ikatan? (Only for the benefits) Seberapa serius komitmen kita dalam mengikuti Dia? 

Fan v.s. follower:



Kita semua pasti ingin hidup yang lancar dan sukses, namun berhati-hatilah karena Tuhan tidak ingin kita menjadi sekedar pengikut kemakmuran, karena itu berarti kita tidak mempunyai ikatan khusus dengan Tuhan.  

Followers mulai berusaha menjadi orang yang hidup lebih benar dan berkomitmen demi mengikut panutannya. Namun langkah serius tidak hanya sampai disini, 



Seorang disciple akan berusaha dengan seluruh hidupnya. Mengerahkan seluruh tenaganya. Inilah iman yang sejati dan tidak semua orang mau melakukan ini. Bahkan murid-murid Yesus pun ada yang meninggalkan Dia. Disinilah ujian yang terpenting dalam kehidupan seorang Kristen. Ketika dihadapkan kepada tuntutan-tuntutan Kristus yg lebih serius dan bertolak belakang dengan keinginan dunia dan daging yang terlihat jauh lebih nyaman. Apabila kita tidak berusaha sekuat mungkin untuk memenangkan pertandingan Iman itu maka kita hanya berada di kategori follower. 

Seorang murid bukanlah orang yang murni suci tapi dia tahu dosanya dan dia terus berjuang untuk melawan dosa itu walaupun ada jatuh dan bangun. Namun langkah itu tidak sampai disini saja,


Discipleship mendarah daging dalam hidupnya. Mati atau hidup tidak masalah, bahkan baginya mati adalah sebuah keuntungan! prioritas kehidupannya adalah pemuridan dan membagikan tentang Kristus (by words and actions). Ketika kita sudah mengalami proses discipleship yang mendarah daging maka secara langsung kita akan mau memberitakan, disciple maker.

Dimana kriteria kita dalam mengikut Kristus? Tahun baru ini, apa terget kita?
Benarkah kita mau benar-benar mendorong diri kita untuk menjadi seorang disciple?



Filipus dan andreas adalah murid-murid. Keduanya mempunyai karakter yang berbeda, namun mereka berdua berusaha, berbeda dengan Yudas yang nantinya menjual Kristus.

Selain itu ada juga kisah Demas,



Kisah Demas adalah sebuah peringatan dimana posisi kita sebagai murid, apakah kita menjadi murid yang sejati? Sudahkah kita menyerahkan diri sepenuhnya? Yudas memang kasus yang ekstrim yang tidak relatable, namun demas perlahan-perlahan kehilangan imannya dengan mencintai dunia dan kedagingannya. 



Rajin ke gereja tanpa mengawasi our deceitful heart setiap harinya merupakan kesia-siaan. Selidiki diri dan lingkupi diri dengan firmanNya (karena daging kita lemah, hanya karena AnugerahNya saja kita bisa berjalan bersama Tuhan), jika lengah maka kita akan pasti berada di jalan yang sama dengan Demas. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa main-main, we have to be radical when it comes to following Christ. 

Jangan bermain-main dengan waktu dan kehidupan yang Tuhan masih berikan. Dedikasikan hidupmu, dengan anugerah Tuhan dan berkomitmen untuk bersungguh-sungguh menjadi murid yg sejati. 

No comments:

Post a Comment